Teringatku saat peperangan (sandal) itu
terjadi… ketika aku berada di kelas tiga SD… dan ada sesuatu yang belum
kugantikan hingga sekarang yang seharusnya sembilan tahun yang lalu…
kata orang, apabila kaca itu pecah, kamu tidak bisa mengembalikannya
kembali seperti sedia kala kecuali menggantinya dengan yang baru, atau
melebur kaca pecah tersebut menjadi cairan panas kembali dan mencetak
ulang…. hmmm… jangankan kata orang…. Hal itu memang terjadi padaku….
_____Flash back____
......Cer - Pen YAZID......
Semua cerita pendek oleh Abu Yazid Busthami
Jumat, 22 Maret 2013
Sebuah teater : "Cermin"
Karya: Abu Yazid Busthami
Cermin, benda yang membuat kau merasa cantik, membuat kau merasa jelek, benda yang membuat kau merasa dapat melihat dirimu sendiri, ternyata tidak sepenuhnya jujur, ia kadang berbohong bahkan membodohimu.
Cermin, benda yang membuat kau merasa cantik, membuat kau merasa jelek, benda yang membuat kau merasa dapat melihat dirimu sendiri, ternyata tidak sepenuhnya jujur, ia kadang berbohong bahkan membodohimu.
Selasa, 12 Maret 2013
Sebuah Dongeng : "Sayembara Naga"
Putri Liana melihat sang Raja mondar-mandir di depan singgasananya, ia kemudian mendekatinya "Ayah memanggilku?" Tanyanya lembut sambil membelai ayahnya.
"Ah, ya akhirnya kau datang sayang. Anak ku, ada yang ayah ingin sampaikan"
Sekelebat Liana berpikir, bahkan ayahnya tidak menyadari kehadirannya tadi hingga ia menegurnya, pasti ini hal yang penting sekali "Apakah ini tentang masalah naga itu wahai Ayah?"
"Ah, memang itu anakku yang ingin kubicarakan, jadi aku berencana mengadakan sayembara, aku akan memberikan hadiah bagi siapa yang dapat membunuh naga itu."
"Itu bagus sekali ayah"
"Ya, tapi setujukah engkau, kalau aku akan menikahkan engkau dengan orang yang berhasil tersebut?"
Mata Liana membesar " Apa maksud ayah? Maksudmu aku yang menjadi hadiahnya"
"Ah, ya akhirnya kau datang sayang. Anak ku, ada yang ayah ingin sampaikan"
Sekelebat Liana berpikir, bahkan ayahnya tidak menyadari kehadirannya tadi hingga ia menegurnya, pasti ini hal yang penting sekali "Apakah ini tentang masalah naga itu wahai Ayah?"
"Ah, memang itu anakku yang ingin kubicarakan, jadi aku berencana mengadakan sayembara, aku akan memberikan hadiah bagi siapa yang dapat membunuh naga itu."
"Itu bagus sekali ayah"
"Ya, tapi setujukah engkau, kalau aku akan menikahkan engkau dengan orang yang berhasil tersebut?"
Mata Liana membesar " Apa maksud ayah? Maksudmu aku yang menjadi hadiahnya"
Minggu, 03 Maret 2013
Sebuah cerpen : "Peri hutan yang lain"
Mina menggeliat diatas kasur bunga dahlia merah
jambu ketika secercah sinar sang surya membelai wajahnya. Dibukanya kedua
kelopak matanya. Terbentang dihadapannya keindahan hutan Malibou yang mempesona
dengan bebukitan yang diselubungi aneka warna bunga. Sebuah aliran sungai yang
berair bening menciptakan gemercik halus bak musik terapi jiwa. Beragam
dedaunan kering yang berwarna coklat keemasan bagai permadani menutupi
permukaan tanah hutan.
Ini hari pertamanya sebagai seorang peri hutan. Malam tadi dia mengambil sebuah
keputusan besar dalam hidupnya. Menjadi seorang peri seperti dalam film-film
kartun yang pernah dilihatnya. Setelah selama sebulan tersesat di hutan dan
berteman dengan beberapa peri, akhirnya ia menyetujui ajakan mereka untuk menjadi
seorang peri pelindung hutan.Jumat, 01 Maret 2013
Kenapa......
Sayang.... apa itu dipunggungmu??
sayap??
kenapa kau memakai sayap itu lagi??
sebentar! Apa maksudnya ini??
Kau ingin kembali??
kau ingin terbang meniggalkanku??
sayap??
kenapa kau memakai sayap itu lagi??
sebentar! Apa maksudnya ini??
Kau ingin kembali??
kau ingin terbang meniggalkanku??
Sabtu, 25 Agustus 2012
Cerpen Monolog: Matahari
"Begini.... jujur saja, kau itu lksana matahari bagiku, dan wanita lainnya bagaikan bintang... hmm.... kau tahu kalau aku suka memandangi bintang?"
"AWW! Jangan mencubit gitu donk.... yaelah.... kok merajuk gitu sih.... kan belum selesai aku bicara"
"Astaga, kau memang tambah cantik saat marah cemburu seperti itu! Hehe..."
"Yah, aku memang suka memandangi bintang-bintang itu, namun saat matahari tiba, tak ada bintang yang terlihat lagi... tak ada yang tersisa..... kegelapanku diterangi oleh matahari itu.... dan kehangatan itu yang akan selalu kurindukan apabila malam mulai menggiring matahari menjauh.... Ugh.... Yah... kau itu.... mmm... mataharinya......"
Langganan:
Postingan (Atom)